Nurul Hidayati - detikNews
Madinah - Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia menduduki nomor empat di dunia. Yang memprihatinkan, sebanyak 1,7 juta orang di antaranya dalam kondisi terlantar hak-haknya.
"Jumlah lansia kita nomor empat setelah China, India, dan AS," ujar Mensos Salim Segaf Al Jufri saat berjumpa di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (2/10/2011). Salim baru saja selesai mengikuti Konferensi Lansia Sedunia di Turki yang diikuti 46 negara.
Salim menuturkan, populasi lansia (penduduk berusia 60 tahun ke atas) di dunia terus meningkat. Di Indonesia, populasi lansia mendekati 10 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 237,5 juta orang.
"Lansia yang terlantar 1,7 juta orang," ujarnya. Terlantar di sini maksudnya, hak-hak sebagai lansia tidak terpenuhi seperti kesehatan dan nutrisi.
"Pemerintah berusaha memberikan jaminan kepada lansia," kata Salim. Jaminan itu misalnya berupa subsidi Rp 300 ribu/bulan yang diberikan kepada 13.250 lansia dan jumlah ini akan terus bertambah.
Salim juga menganjurkan lansia dirawat di rumah bersama keluarganya atau home care, karena itu lebih sehat bagi mereka.
Sementara dalam Konferensia Lansia di Turki, Salim membeberkan fakta lebih 50 persen lansia di Indonesia mampu bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Kedua, mereka terpaska bekerja pada pekerjaan dengan penghasilan yang rendah.
Lansia juga sering mengeluhkan penyakit seperti rematik, hipertensi, jantung, paru-paru, diabetes dan patah tulang. "Secara umum, lansia di pedesaan memiliki kondisi yang lebih baik daripada mereka yang tinggal di perkotaan, di mana (di desa) mereka lebih aktif dan sehat serta mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik," tutur menteri asal PKS ini.
(nrl/fay)
" Sent from Smartfren Blackberry, Hebat Cepat Hemat "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar