Air Mata Kehidupan

Jumat, 20 Mei 2011

Setiap pengorbanan adalah sebuah proses untuk meraih keberhasilan. . .
setiap manusia pasti mempunyai kisah-kisah pengorbanan yang pasti sangat mengharukan, disini ku coba sedikit bercerita tentang arti pengorbanan...

beberapa tahun yang lalu ada seorang ibu dari keluarga yang tak berkecukupan berjalan menyusuri tepi jalan menuju sebuah rumah sakit sambil menggendong balitanya yang sedang sakit parah, tubuh balita tersebut dipenuhi dengan luka yang bernanah seperti koreng yang sudah sangat bau, sesampainya di rumah sakit setelah sang ibu bersusah payah berjalan dibawah terik matahari tuk mengobati semua derita anaknya, dengan penuh penolakan pihak rumah sakit tidak dapat memberikan kesempatan kepada sang ibu tersebut, alasan pihak rumah sakit sudah tentu menolak dengan alasan keuangan, "Ibu, ibu tidak bisa mengobati anak ibu disini tanpa adanya uang pendaftaran, tutur lembut seorang suster dirumah sakit didaerah jakarta", dengan penuh harapan ibu tersebut memohon untuk didaftarkan balitanya dirumah sakit tersebut, "Sambil menangis dan menggendong balitanya tersebut, Ibu itu tak henti-hentinya memohon untuk pengobatan buah hatinya", karna dianggap membuat gadung lingkungan rumah sakit, suster tersebut pun terpaksa memanggil security yang tepat berada di depan pintu masuk, tanpa rasa iba, "Kedua orang security itupun menyeret ibu tersebut dengan kedua anaknya", penuh kekecewaan ibu itu pun pulang kegubuk sempitnya dipinggiran rel kereta api, "andai saja bapak'mu masih hidup, mungkin masih ada penopang tuk kehidupan kamu nak" ungkap sang ibu kepada balitanya yang baru berusia 3 tahun 5 bulan, Malam pun tiba dengan disertai hujan deras, " atap - atap yang rapuh dari gubuk sang ibu itu'pun mulai goyah tak sanggup bertahan di derasnya hujan, bocor dimana-mana dan diselimuti hawa dingin yang menusuk tulang iga", Ibu itu kembali menangis tak kuasa melihat tangisan sang buah hati yang tak henti-hentinya menagis, " Kemarilah nak, Kan ku peluk engkau dengan dekapan hangat dari tubuh ibu yang kurus ini, semoga saja hujan ini dapat berhenti hingga tak ada lagi rasa dingin yang kau rasa'kan", Ungkap sang ibu yang sudah tak sanggup lagi melihat tangisan dari sang buah hati. Dengan perut yang semakin melilit, sang ibu terpaksa keluar tuk mencari hidangan makan malam yang telah dinanti selama 3 hari ini, dengan terpaksa sang ibu menginggalkan sang buah hati di gubuk yang mungkin sangat tak nyaman tuk buah hati...
 tepat pukul 10 malam, setelah berkeliling mengitari jalanan tuk mencari hidangan makan malam ibu itu pun kembali ke tempat peristirahatannya tuk menikmati makan malam bersama buah hati dan memejamkan mata tuk beberapa saat sampai pagi tiba.
Pagi pun tiba, dengan suara kicauan burung yang indah secara tersamar-samar terdengar di derasnya suara kereta api yang melintas di samping gubuk temapt tinggal sang ibu tersebut, " Dengan langkah sigap dan cepat sang ibu seketika memulai aktifitasnya dengan turun ke jalan tuk meminta belas kasihan kepada orang yang memiliki rasa iba terhadapnya dan anak yang di embannya", Lampu merah pun menyala, sebuah mobil mewah didekati oleh sang ibu, sambil menadahkan tangannya sang ibu dengan penuh harapan memohon untuk diberikan sedikit receh tuk kehidupannya, "pak, sedekahnya pak" ungkap sang ibu yang menahan rasa berat karna sudah terlalu lelah menggendong sang buah hati. "Kaca mobil itu terbuka lebar, yang didalamnya terdapat suami istri dan 2 anaknya beserta 1 orang supir", ada harapan tuk sang ibu mendapatkan sedikit uang, namun hanya sedikit receh yang dilemparkan ke muka sang ibu tersebut, penuh hina yang dilalukan istri kaya tersebut kepada sang ibu, Dengan penuh permintaan maaf, Suami berkata sang ibu, " maafkanlah istri saya yang tak begitu menghargai apa yang ibu lakukan", begitu halus nada yang dikeluarkan suami kepada sang ibu, "dengan tersenyum, Sang ibu menjawab, Terima kasih pak, atas sedekah yang telah bapak berikan".
Waktu kian berlalu terkumpul sedikit uang yang di dapat dari kehidupan dijalan setiap harinya, "Uang ini akan ku jadikan untuk biaya pengobatan buah hatiku", ungkap sang ibu dari dalam hati. Sang Ibu pun lalu segera bergegas menuju rumah sakit yang dulu pernah didatanginya, Sambil berjalan kaki dan menggendong buah hatinya, "Sang ibu merajut langkah demi langkah tuk menuju rumah sakit tersebut, Panas bukanlah rintangan untuk menghentikan laju langkah sang ibu" sesampainya di rumah sakit, dijumpainya seorang bapak-bapak yang tak asing lagi di hidupnya, bapak-bapak itu terlihat menangis dan sangat lemah, ya, "dialah seorang yang tiap hari memberikan uang Rp 10.000 untuk sang ibu, dari dalam mobil mewahnya". sang ibu mendekati bapak-bapak tersebut, dengan penuh rasa ingin tahu, sang ibu berkata, " permisi pak, sedang apa bapak di rumah sakit ini", ungkap sang ibu. "ibu, istri saya dan kedua anak saya mengalami kecelakaan, kedua anak saya selamat, namun istri saya harus mengalami kebutaan karna kecelakaan tersebut". ungkap bapak-bapak tersebut kepada sang ibu, dengan balik bertanya, " sedangkan ibu sendiri sedang apa ada disini", Pertanyaan itu segera dijawab dengan sang ibu, " saya turut prihatin dengan kecelakaan yang bapak dan keluarga bapak alami, Saya datang kesini untuk mengobati penyakit yang diderita anak saya, dari uang yang bapak slalu berikan tiap hari". jawab sang ibu. "owh, syukurlah jika uang itu dapat ibu tabungkan untuk mengobati penyakit anak ibu, terima kasih bu, atas perhatiaan yang ibu berikan untuk keluarga saya". jawab bapak tersebut. "adakah yang yang dapat saya bantu untuk mengurangi penderitaan bapak dan keluarga bapak", Tawaran yang diucapkan sang ibu.
"Istri saya membutuhkan donor mata, jika ia tidak mau mengalami kebutaan, tapi sampai saat ini, saya belum mampu, mendapatkan donor mata untuk istri saya" Jawab bapak tersebut dengan penuh rasa sedih.
"Ambillah mata saya pak, untuk memberikan penglihatan kembali kepada istri bapak, tetapi ada satu syarat yang saya ajukan, obatilah, penyakit anak saya sampai anak saya sembuh dan uruslah anak saya ketika saya buta nanti" Ungkap sang ibu yang rela berkorban apapun untuk kesembuhan anaknya,
"Ibu tidak usah seperti itu" Jawab bapak tersebut. "hanya inilah yang saya bisa lakukan untuk membantu semua kebaikan bapak kepada saya dan anak saya" Ungkap tegas sang ibu.
" Apa ibu yakin dengan semua ini " tanya sang bapak kepada sosok orang tua yang siap mengorbankan matanya untuk kesembuhan anaknya, " saya tak akan merasa kehilangan apapun walaupun tanpa penglihatan, mata hati ini akan lebih jelas melihat dibanding dengan mata ini" Ungkap sang ibu kepada bapak itu.
"Lekaslah, bapak panggil dokter untuk segera mendonorkan mata saya untuk istri bapak, sebelum semua terlambat" ungkap sang ibu dengan penuh rasa ikhlas. 

Tidak ada komentar: